Momen Yang Tak Terlupakan Di Bawah Pohon Kopi

Momen Yang Tak Terlupakan Di Bawah Pohon Kopi
Momen Yang Tak Terlupakan Di Bawah Pohon Kopi

Beritaviralonline.blogspot.com [Pagi yang sejuk di lereng Gunung Argopuro, Jember, Pak Suryo (65) duduk santai di bawah rindangnya pohon kopi. Secangkir kopi arabika hasil panen kebunnya sendiri menemani pagi yang damai ini. Sudah menjadi ritual hariannya selama 40 tahun terakhir, menikmati kopi di bawah pohon yang sama.

"Saya menanam pohon kopi ini bersama almarhum ayah saya tahun 1983," kenangnya sambil tersenyum. Kini pohon tersebut telah tumbuh kokoh dengan tinggi mencapai 4 meter dan masih produktif menghasilkan cherry merah yang berkualitas.

Setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Pak Suryo akan membawa secangkir kopi panas dan duduk di bangku kayu sederhana yang dibuatnya sendiri. Sembari menyesap kopi, ia mengamati aktivitas para pekerja yang mulai berdatangan untuk memetik biji kopi.

Di sore hari sekitar pukul 16.30 WIB, ritual yang sama kembali dilakukan. Bedanya, sore hari biasanya ditemani istrinya, Ibu Sumiati (60) yang membawakan penganan tradisional seperti singkong rebus atau pisang goreng.

"Rasanya berbeda ketika minum kopi di sini. Ada kedamaian tersendiri. Banyak kenangan indah bersama keluarga di bawah pohon ini," ujar Ibu Sumiati menambahkan.

Kebiasaan minum kopi pagi dan sore di bawah pohon kopi ini juga telah menurun kepada anak dan cucu mereka. Setiap akhir pekan, keluarga besar berkumpul untuk menikmati kopi bersama di bawah pohon yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup keluarga mereka.

"Kami sengaja menjaga tradisi ini agar anak cucu tetap mengenal akar mereka sebagai keluarga petani kopi," jelas Pak Suryo. "Di bawah pohon ini, kami berbagi cerita, tawa, dan mimpi-mimpi kami."

Pohon kopi tua itu bukan sekadar tanaman penghasil biji kopi. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keluarga Pak Suryo. Tempat istimewa yang menyimpan jutaan kenangan dan momen berharga yang tak terlupakan.

Seiring waktu berlalu, ritual minum kopi di bawah pohon ini menjadi warisan tak berwujud yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebuah tradisi sederhana namun penuh makna yang mengikat kuat tali persaudaraan dalam keluarga.

"Semoga pohon ini tetap kokoh dan tradisi ini terus berlanjut hingga anak cucu kami nanti," harap Pak Suryo sambil menatap daun-daun kopi yang bergoyang ditiup angin sore

cerita Fiktif  
penulis: m.junaidi Halawa








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lembaga AR Learning Center

HATI YANG LUKA

Resiko Kesehatan Kebiasaan Minum Teh Botol